IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Limbah Buah dan Sayuran Berubah Sakti di Tangan Relawan Eco Enzym Indonesia

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Eco enzyme merupakan cairan fermentasi dari limbah organik buah-buahan, sayur, batang sayur, dan sampah organik lainnya yang manfaatnya sangat dirasakan, seperti pengganti sabun mandi, pembersih lantai, pupuk cair untuk tanaman, untuk kumur mulut, dan lainnya.

Terlebih dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19, dimana cairan Eco Enzyme diyakini dapat memakan virus-virus berbahaya yang terdapat di udara, karena kandungannya dapat melepaskan zat ozon (o3) dan mengurangi karbon dioksida (co2).

“Antisipasi menyebarnya Virus Corona yang lagi mewabah, kita gunakan cairan Eco Enzyme dengan menyemprotkan baik  ke udara, lingkungan kita dan juga sebagai hand  sanityzer,” jelas Adi Pranata Sebayang saat ditemui Tim PJTK di Desa Barung Kersap Kecamatan Munte Kabupaten Karo Sumatera Utara, Sabtu (28/3) pukul 14.30 Wib.

Lanjut Relawan Eco Enzyme Indonesia, selain merubah ozon menjadi oksigen murni, Eco Enzyme juga dapat memangsa virus dan bakteri yang ada di udara. Adi juga menerangkan kalau Komunitasnya baru baru ini telah melakukan aksi sosial penyemprotan mobil angkutan umum dan membagikan cairan Eco Enzyme kepada masyarakat Kota Kabanjahe tepatnya, Minggu (22/3) lalu.

Selain memberikan cairan Eco Enzyme untuk disemprotkan kepada masyarakat, Adi juga menjelaskan bagaimana cara pembuatan Eco Enzyme, dan menjelaskan kalau Eco Encyme berbahan limbah pertanian yang mereka pruduksi sudah diakui FAO (lembaga PBB yang mengurus soal pangan–red).

Menurut Adi, cara pembuatan Eco Enzyme sangatlah mudah, Eco Enzyme adalah cairan Enzyme yang diproses dengan fermentasi menggunakan bahan bahan sayuran dan buah buahan yang ada di sekitar dengan hitungan BIO. 1 molase , 3 Limbah Sayur/ Buah dan 10. Air Non PAM.

Cairan tersebut, ditempatkan dalam wadah tertutup dan tidak kena sinar matahari, dan difermentasi selama 100 hari. “Nah. Dengan campuran tersebut, setelah panen, jadilah Eco Enzyme yang multi manfaat, bisa untuk pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan dan pembersih di rumah tangga, juga untuk pembersih udara dan kuman,” terangnya.

Eco Enzym menggunakan bahan baku yang mudah didapat dan murah. Proses fermentasinya yang selama 3 bulan, memang membutuhkan kesabaran tersendiri, namun larutan yang dihasilkan memiliki khasiat yang sangat banyak.

“Dalam proses fermentasinya saja, sudah mengahasilkan gas O3 (ozon) yang sangat dibutuhkan atmosfer bumi. Larutan ekoenzim bila dicampur dengan air, akan bereaksi serta dapat digunakan sebagai cairan pembersih mulai dari piring, lantai, pakaian, kakus, sampai dengan pencuci rambut dan sabun mandi. Bila dibutuhkan, juga bisa melancarkan saluran air yang tersumbat,” ujarnya.

Selain itu, campuran dengan air bila digunakan untuk menyiram tanaman akan memberi hasil buah, bunga, atau panen yang lebih baik. Kabarnya juga dapat mengusir serangga-serangga pengganggu. Ampas sampah organik yang sudah difermentasi bisa digunakan sebagai pupuk organik yang baik.

“Banyaknya fungsi dari ekoenzim ini membuatnya seolah “larutan ajaib” serba bisa, dan fungsinya bagi lingkungan tentu juga sangat banyak, sebab sepanjang pemakaiannya baik sebagai pembersih, pupuk atau yang lain, terus terjadi pelepasan O3 ke udara. Bila makin banyak yang memakai Eco Enzim ini, tentu sangat baik untuk lingkungan, dan juga sampah dapur kita bisa bermanfaat,” ungkap Adi.

Untuk masyakat Tanah Karo, yang mau belajar tentang Eco Enzyme, Relawan Eco Enzyme Indonesia (REEI) siap memberikan penjelasan dan pelatihan. “Sekarang kami para Relawan Eco Enzyme sudah bisa produksi, Eco Enzyme, Pupuk Organik Cair, Zat Perangsang Tanaman dan Pestisida Nabati,” terangnya. (John Ginting)