IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Miris!!, Puluhan Anak Sekolah Dilibatkan Penggarap Ribut di Sengketa Lahan HGU PTPN 4

SIMALUNGUN,  TOPKOTA.co – Puluhan anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dilibatkan oleh orang tuanya dalam keributan sengketa lahan HGU PTPN 4 yang masih aktif di Afd 2 Kebun Bah Jambi Nagori Moho Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi Kabupaten Simalungun Provinsi Sumut, Selasa (11/10/2022).

Mirisnya, para anak-anak ini, masih mengenakan pakaian sekolah saat dibawa orangtuanya ke area keributan.

Keributan ini terjadi, saat ratusan karyawan PTPN 4 yang tergabung dalam wadah SPBUn yang saat itu berada di lokasi sedang melakukan pembersihan tanaman musiman, seperti jagung dan ubi di lahan HGU PTPN 4 yang masih aktif, namun mereka mendapat perlawanan dari warga penggarap, karena warga Kampung Balige mengklaim lahan HGU Kebun Bah Jambi seluas 200 hektar adalah milik mereka, sesuai dengan surat -surat yang mereka miliki.

Untuk melakukan perlawanan terhadap masa dari pihak PTPN 4, para warga disinyalir sengaja melibat puluhan anak-anak di bawah umur untuk ikut menentang pihak kebun saat melakukan pembersihan lahan HGU. Padahal, kedua belah pihak sengketa antara karyawan kebun dan warga sama-sama membawa senjata tajam seperti parang dan babat, yang sangat membahayakan khususnya anak-anak yang dilibatkan dalam kerusuhan tersebut.

Terpisah, pihak Manajemen PTPN 4 melalui Ketua Umum SPBun Iskandar kepada awak media sangat menyayangkan tindakan warga penggarap melibatkan puluhan anak-anak mereka yang masih SD dan SMP untuk ikut melakukan keributan.

Menurut Iskandar, pihak PTPN 4 telah menurunkan kurang lebih 900 orang karyawan dalam aksi pembersihan tanaman di lahan HGU aktif yang selama ini dikuasai warga penggarap. Pihaknya saat ini, telah melakukan pembersihan tanaman musiman seluas 55 hektar lahan HGU, dan yang akan segara dipungsikan kembali.

“Terkait pihak warga mengklaim 200 hektar miliknya, silahkan saja selesaikan secar hukum yang berlaku di negara kita,” kata Iskandar. (JN)