IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

7 Tahun Jalan Lintas Tidak Diperbaiki, Masyarakat Ajamu Protes dan Gelar Unjukrasa

LABUHANBATU, TOPKOTA.co – Masyarakat Ajamu Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu Provinsi Sumatera Utara yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Panai Hulu Reformasi (Gempar) malakukan demonstrasi di jalan lintas Ajamu, Kamis 23/9/2022.

Masyarakat mengeluhkan rusak parahnya akses jalan yang menghubungkan Kota Rantauprapat ke Kota Ajamu, Kota Labuhanbilik dan Kota Sei Berombang, karena sudah 7 tahun jalan ini rusak parah dan tidak diperbaiki.

Akibat jalan yang rusak ini, membuat masyarakat dan pengguna jalan terganggu kenyamanan saat melintasi jalan tersebut. Bahkan, sering sekali truk angkutan buah terbalik karena sopir tidak mampu mengontrol dan mengantisipasi jalan yang rusak parah.

Kerusakan jalan juga berdampak pada pendapatan dan perekonomian masyarakat sekitar maupun luar, terutama pedagang di Kota Ajamu.

Kelas Jalan diatur dalam UU No 20 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Untuk Jalan Kelas III dapat dilalui kenderaan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,100 milimeter, panjang 9.000 milimeter, tinggi 3,500 milimeter dan muatan sumbu terberat 8 Ton.

Tetapi kenyataannya kenderaan yang melewati Jalan Lintas Ajamu melebihi tonase di atas 8 ton dan kenderaan yang lewat adalah kenderaan jenis truk besar atau tronton.

Merasa kesal dan kecewa, masyarakat beserta Anggota DPRD Labuhanbatu melakukan aksi penanaman pohon di Jalan Lintas Ajamu. Mereka juga membentangkan spanduk yang bertuliskan “Pak Gubernur, Jalan Kau Ika Gawat Darurat dan Memakan Korban Jangan Biarkan Kami Tertimpa Truk Bermutan”.

Adapun tuntutan massa aksi demo Gempar adalah meminta kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera memproritaskan pembangunan jalan lintas  Ajamu sepanjang lebih kurang 5 Km, meminta kepada Bupati, DPRD, Dinas PU Provinsi, Perusahaan Perkebunan untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP), menghimbau kepada pengemudi truk pengangkutan kelapa sawit memasang jaring pengaman. 

Koordinator Lapangan Edi Syahputra Ritonga menyampaikan terkait dengan aksi damai ini sebagai bentuk kekecewaan kepada Gubernur Sumatera Utara. “Karena dengan kondisi Jalan kami yang rusak parah ini sesuai dengan tuntutan aksi kami, sudah pernah ada korban warga tertimpa muatan buah kelapa sawit karena kondisi jalan yang rusak parah,” katanya.

Sedangkan, perwakilan masyarakat H Buyung juga menyampaikan bahwa masyarakat Panai Hulu melakukan demonstrasi terkait masalah jalan provinsi yang terletak di Kecamatan Panai Hulu. “Jadi kami berharap kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara untuk segera dan secepat mungkin menanggapi aspirasi kami, karena kondisi jalan kami ini sangat memprihatinkan, sudah 7 tahun jalan kami  mengalami rusak parah,” katanya. 

Anggota DPRD Labuhanbatu Meblin Juanta Tarigan Komisi I dari Partai Golkar beserta Indra Riadi Komisi II dari Partai Perindo juga sangat berharap kepada Gubernur Sumatera Utara untuk secepatnya memprioritaskan jalan ini. “Disini kami sangat kecewa dengan kinerja Bapak Gubernur, sudah tiga tahun belum ada realisasinya, tolong di tahun ini diprioritaskan pembangunan di daerah kami,” ungkapnya. (SL)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER