MEDAN, TOPKOTA.co – Polrestabes Medan sukses mengamankan kegiatan Parade dan Gebyar Berkebaya Tahun 2022 Goes To Unesco, Minggu (28/08/2022).
Parade dan gebyar berkebaya yang diadakan di Lapangan Benteng Medan Jalan Pengadilan Kelurahan Petisah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan, dihadiri Ketua Tim Kebaya Nasional Lana T Kuncoro, Ketua Panitia Syafitra Tambunan, Ketua Bhayangkari Polda Sumut Ny Rita Panca Simanjuntak beserta pengurus.
Kemudian hadir juga Ibu Ketua Bhayangkari cabang Kota Besar Medan Ny Nuke Valentino beserta pengurus, Ibu Hj Bunda Indah, Ibu Wakil Gubernur Sumut, Ibu-ibu Persit Chandra Kirana, Ibu-ibu Jalasenastri, Ibu-ibu Pia Ardhiya Garini, Ibu-ibu Perwakilan 33 Kota dan Kabupaten Provinsi Sumut, Ibu-ibu Forkopimda, Ibu-ibu Organisasi, Pakor Polwan beserta Polwan jajaran Polda Sumut, Perwira Polwan dan Bintara Polwan jajaran Polrestabes Medan, serta tamu dan undangan.
Suksesnya pengamanan parade dan gebyar berkebaya sesuai arahan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SIK MSi, dengan pelaksana pengamanan dipimpin langsung Kapolsek Medan Baru Kompol Ginanjar Fitriadi SH SIK.
Serta didampingi Wakapolsek Medan Baru, Wakasat Samapta, personel Polsek Medan Baru, personel Sat Samapta, personel BKO Dit Samapta Polda Sumut, personel Sat Lantas, personel Sat Reskrim, Sat Res Narkoba, Intelkam, Humas, dan personel Si Propam Polrestabes Medan.
Parade dan gebyar berkebaya Tahun 2002 Goes To Unesco yang dilaksanakan di Lapangan Benteng Medan diawali dengan sambutan alat musik tradisional Gondang Sembilan dan Tarian Setapak Sirih.
Kegiatan dilanjutkan dengan parade berjalan kaki yang dilakukan sekira 5.000-an peserta dengan mengelilingi seputaran lapangan benteng inti Kota Medan.
Dalam sambutannya, Hj Bunda Indah mengatakan kegiatan Parade dan Gebyar Berkebaya Tahun 2022 Goes To Unesco bertujuan selain untuk melestarikan warisan budaya leluhur Indonesia juga mengusulkan hari kebaya nasional.
“Kita akan mengajukan penetapan kebaya sebagai warisan budaya tak benda, dan mengusulkan diajukannya kebaya sebagai warisan dunia Unesco,” tandas Bunda Indah. (red)