IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dinilai Tidak Transparan, Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Dipertanyakan

MEDAN, TOPKOTA.co – Aliansi Masyarakat Sipil Peduli (AMSP) Kota Medan menolak revitalisasi Lapangan Merdeka Medan. Hal itu dikatakan oleh Koordinator AMSP Kota Medan Zakaria Rambe terkait dengan rencana Pemko Medan melakukan revitalisasi cagar budaya tersebut yang dinilainya tidak transparan.

“Walikota Medan Bobby Nasution seolah tak paham soal Lapangan Merdeka yang kini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya,” kata Zakaria Rambe kepada wartawan, Senin (11/7).

Dikatakan Zakaria, Walikota Medan melalui SK nomor 433/28.K/X/2021 tanggal 28 Oktober 2021 telah menetapkan Lapangan Merdeka sebagai cagar budaya. Usai menerbitkan SK cagar budaya atas Lapangan Merdeka, Pemko Medan kemudian membuat rencana revitalisasi. Rencana revitalisasi ini dikatakan Zakaria dilakukan tanpa sosialisasi kepada masyarakat Kota Medan.

“Banyak pihak yang tidak dilibatkan dalam rencana revitalisasi ini. Bahkan koalisi masyarakat yang melakukan gugatan untuk menjadikan Lapangan Merdeka sebagai cagar budaya malah tidak dilibatkan. Maka itu, rencana revitalisasi ini sangat tidak transparan. Tentunya kita harus mempertanyakan ini,” kata Zakaria.

Dihadapan Presiden Joko Widodo, Kamis (7/7) pekan lalu, Walikota Medan Bobby Nasution menjelaskan rencana revitalisasi Lapangan Merdeka. Dia menyebutkan bahwa kawasan Lapangan Merdeka akan direnovasi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Presentasi Walikota Medan itu menimbulkan tandatanya terkait gugatan Koalisi Masyarakat Sipil-Medan Sumatera Utara (KMS M-SU) dengan nomor register: 756/pdt.G/2020/PN Mdn. Apalagi, PN Medan kemudian mengabulkan gugatan dan memerintahkan Pemko Medan menjadikan Lapangan Merdeka Medan sebagai cagar budaya.

Pertanyaannya, apakah Walikota Medan dan Pemerintah Kota Medan telah mengikuti amar putusan PN Medan terkait revitalisasi Lapangan Merdeka tersebut. “Jadi inikan terlihat seperti rekapitasilasi atau moderenisasi ketimbang revitalisasi,” katanya. 

Zakaria juga menambahkan jangan sampai revitalisasi Lapangan Merdeka ini malah menghilangkan jejak kawasan itu sebagai tempat bersejarah. “Jadi kita perlu memerdekakan Lapangan Merdeka ini,” tegas Zakaria lagi.

Zakaria juga menilai, desain revitalisasi Lapangan Merdeka sangat jauh dari kearifan lokal Kota Medan khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya. Untuk itu dia menyarankan agar Walikota Medan Bobby Nasution bisa lebih banyak belajar.

“Desainnya terkesan tak menunjukkan kearifan lokal. Dan ini sungguh mengecewakan kita semua sebagai warga Medan,” ucapnya. (red)