IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

Pemkab Batubara Bersama Pihak Terkait Bentuk Satgas Penanggulangan Wabah PMK

BATUBARA, TOPKOTA.co – Untuk Penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah Kab. Batubara, Pemerintah Kabupaten Batubara bersama pihak terkait menggelar Rapat Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) di Aula Kantor Dinas Bupati Batubara, Rabu (6/7/2022).

Rapat Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PMK dihadiri Bupati Batubara diwakili Asisten II Pemkab. Batubara Sahala Nainggolan, Kapolres Batubara diwakili Waka Polres Kompol Jono Sirait, Kabag Ops Polres Batubara Kompol Imam, Kasat Intelkam Polres Batubara AKP Rubenta Tarigan SH, Staf Intel Kajari Batubara Depri Yura Sembiring SH, Kadis Perikanan dan Perternakan Kab Batubara Antoni Ritonga, Kadis BPBD diwakili oleh Kabid Kedaruratan Bencana Abdul Rasyid, Ketua MUI Kab. Batubara HM Hidayat Lc MA, Kepala stasiun Karantina Hewan Tanjung Balai-Asahan drh Adi Harahap, Tim Pakar drh Abdul Jalin Ginting dan Kasi Dokkes Polres Batubara Aipda P Tumanggor.

Asisten II Pemkab Batubara Sahala Nainggolan mengatakan di Kab. Batubara perlu di lakukan pembentukan Satgas Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak.

“Sesuai dengan data yang kita dapat dari Dinas Perikanan dan Peternakan, bahwa PMK di wilayah Kab. Batubara belum ada hewan yang mati,” sebut Sahala Nainggolan.

Ia berharap dengan terbantuknya Satgas ini kedepannya secara bersama-sama dapat mengatasi wabah PMK di Kab. Batubara.

Pada kesempatan itu juga, Sahala Nainggolan membacakan paparan dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Batubara. Disebutkannya, sudah dibuat dan diberikan struktur susunan anggota Satgas Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak .

Sementara, Waka Polres Batubara Kompol Jono Sirait menjelaskan masa Operasi PMK sudah berjalan dari tanggal 4 Juli 2022 s/d 2 Agustus 2022. “Bagaimana harapan kita bersama wabah PMK cepat berlalu dengan langkah-langkah yang akan kita lakukan bersama ke depannya. Supaya kita satu langkah dan konsep untuk mengatasi wabah PMK ini, dan bersaran pembentukan Satgas sampai ke tingkat desa serta mengaktifkan ketiga pos chek point,” pintanya.

“Agar segera di maping untuk mulai eksen, agar tidak kewalahan di lapangan dan semua anggota Satgas PMK di grup WA supaya mengetahui perkembangan PMK di Kab. Batubara,” tambah Waka Polres Batubara lagi.

Kadis Perikanan dan Perternakan Kab Batubara Antoni Ritonga mengatakan akan menyiapkan obat-obatan serta penyemprotan untuk wabah PMK, dan akan berkoordinasi untuk sama-sama bekerja di lapangan dan di tengah-tengah masyarakat. “Vaksin masih menunggu kabar dari Kementerian Peternakan apakah diproduksi atau diimport,” sebutnya.

Kepala Stasiun Karantina Hewan Tanjung Balai-Asahan drh Adi Harahap menyebutkan, adanya wabah PMK ini ijin eksport dan import ke Malaysia, dan saat ini Kementerian Pertanian masih berkoordinasi dengan Negara Malaysia. “Kita tetap melakukan kerjasama untuk penanganan PMK ini dan saling membantu di lapangan,” katanya.

Kabag Ops Polres Batubara Kompol Imam menyebutkan, perkembangan wabah PMK meningkat, namun dengan adanya Satgas yang dibentuk dapat mengurangi wabah PMK. Kiranya kesiapan untuk penyemprotan kandang dan pemberian antibiotik atau vaksin di lapangan kepada masyarakat yang memiliki dengan sistem kerja. Imam berharap dengan terbentuknya Satgas PMK agar segera melaksanakan penyekatan di chek point dan sosialisasi kepada peternak untuk mengisolasi hewan yang terdampak wabah PMK.

Sedangkan Tim Pakar drh Abdul Jalin Ginting menyarankan eksen di lapangan segera dilakukan sesuai dengan SK Satgas, dan tidak bisa ditunda – tunda lagi, karena penyakit PMK terus berjalan. (Solong)