KAMPAR, TOPKOTA.co – Seiring semakin meluasnya Virus Covid-19 di beberapa Daerah di Indonesia tak terkecuali Kabupaten Kampar, maka Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto SH mengatakan bahwa pencegahan wabah Coronavirus Disease 19 (Covid-19) terus dilakukan.
Hingga saat ini, pemerintah terus melakukan persiapan-persiapan dalam menghadapi Covid-19 termasuk menyediakan 6 ruang isolasi yang bertempat di Rumah Sakit Umum Bangkinang dan 2 ruang isolasi di setiap Puskesmas.
“Terhitung sampi hari ini, data yang diterima Pemda Kampar untuk Orang dalam pengawasan( ODP ) Covid-19 di Kabupaten Kampar lebih 300 orang,” begitu yang dikatakan Bupati Kampar H.Catur Sugeng Susanto SH yang didampingi Sekretaris Daerah Drs Yusri MSi beserta Forkofimda Kabupaten Kampar saat teleconference dengan Gubernur Riau di Rumah Dinas Bupati Kampar, Senin (23/3).
Status ODP ini ditujukan kepada masyarakat yang baru saja pulang dari luar negeri. Angka ini meningkat terjadi dalam beberapa hari yang disebabkan masyarakat yang datang dari luar negeri diantaranya dari Malaysia dan Thailand.
Menghadapi hal ini, pemerintah daerah Kabupaten Kampar terus memantau masyarakat yang berpergian terutama yang pulang dari negara ataupun daerah yang terpapar Virus Corona. “Untuk ODP yang paling banyak di kecamatan Kampa berkisar 70 orang, lalu sebagian di kecamatan Bangkinang dan Kuok. Kondisi ini cukup memprihatinkan karena bertepatan menjelang bulan suci Ramadhan. Biasanya, masyarakat Kampar dari negeri seperti Malaysia dan beberapa negara lain akan pulang ke kampung halaman untuk bertemu dengan sanak saudara masing masing. Mudah-mudahan apa yang menjadi kekhawatiran ini tidak terjadi seperti apa yang kita harapakan, dan Alhamdulillah, untuk status Suspect atupun positif belum ada di daerah kita Kabupaten Kampar,” ujarnya.
Menyikapi kekhawatiran Pemda Kampar, Drs H Syamsuar, MSi berharap agar masyarakat perantauan Kampar yang ada di Malaysia agar menahan diri untuk tidak pulang sementara waktu. “Saya paham adat Kampar, menjelang bulan suci Ramadhan ada ziarah kubur. Saat ini, cukup mendoakan dari jauh saja, nanti kalau pun pulang susah lagi mau balik ke sana, soalnya Malaysia menutup bagi siapa saja yang mau kesana,” harap Syamsuar. (Joni)