IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Warga Tuntut Camat Medan Deli Dicopot

MEDAN, TOPKOTA.co – Sejumlah warga dari beberapa kelurahan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Camat Medan Deli di Jalan Rumah Potong Hewan Kelurahan Mabar, Selasa (15/3).

Mereka menuntut Camat Medan Deli, Lurah Kota Bangun, Lurah Titipapan dan Lurah Tanjungmuliahilir dicopot. Pasalnya, pemilihan dan pengangkatan sejumlah kepala lingkungan dinilai tidak transparan dan tanpa ada sosialisasi dengan warga.

Aksi demo yang digelar secara estafet mulai dari kantor Lurah Titipapan, Kota Bangun dan Tanjungmulia serta berakhir di Kantor Camat Medan Deli ini, massa menyampaikan aspirasinya dengan membentangkan spanduk dan aneka poster.

Mereka juga membubuhkan sejumlah tandatangan di spanduk, sebagai bentuk protes atas kebijakan dari Camat Medan Deli Fery Suhery SSos.

Dalam orasinya, massa menuntut agar Lurah Kota Bangun Rahmad Arfinsyah Pohan, Lurah Titipapan Irwan dan Camat Medan Deli Ferry Suheri, agar mengevaluasi kembali pemilihan kepling tersebut.

Dalam orasinya di depan Kantor Camat Medan Deli, koordinator aksi massa menyebutkan pemilihan dan pengangkatan kepala kingkungan tidak pernah disosialisasikan. Bahkan ada juga beberapa Kepling yang diangkat tersebut, tidak dikenal oleh warga serta berdomisili di luar dari lingkungan. Selain itu, Kepling yang baru diangkat juga tidak pernah bersosialisasi dengan warga.

Menurut para pendemo, ada beberapa kepling yang diangkat tidak transparan, yakni di lingkungan 14 Kelurahan Titipapan, lingkungan 6 Kelurahan Kota Bangun dan Kepling 8 Kelurahan Mabar Hilir dan Tanjung Mulia Hilir.

Atas dugaan tersebut, massa aksi mendesak oknum Lurah dan Camat Medan Deli agar dicopot dari jabatannya.

Dari pantauan, saat unjukrasa tersebut tak ada seorang pun Lurah dan Camat Medan Deli, atau perwakilan dari petugas kecamatan yang menemui para pendemo.

Terpisah, Camat Medan Deli Fery Suhery menyatakan proses pemilihan hingga pengangkatan seluruh kepling telah dilaksanakan sesuai prosedur dari Pemko Medan.

Diakuinya, dari total 55 lingkungan di kecamatannya, 34 lingkungan di antaranya mengajukan calon kepling lebih dari satu orang. Akhirnya dilakukan proses seleksi ketat. Sehingga diduga ada calon yang tak terpilih tak terima dan mengajak massa untuk berdemo. (Ayu)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER