IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Pasca Diberitakan TOPKOTA, BBPJN Wilayah II Pasang Rambu di Jalan

Kertas spanduk sebagai himbauan yang dipampangkan di jalan nasional Kabanjahe-Merek-Pemantang Siantar, Jumat (20/2). (foto : topkota /dok)

TANAH KARO, TOPKOTA.com – Pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah II Medan, memasang kertas spanduk sebagai rambu-rambu terkait adanya lubang yang dalam serta aliran air pada bahu jalan nasional di KM 86-87 Jalan Kabanjahe-Merek-Pematang Siantar, persisnya di wilayah Pengkih, Desa Sukadamai, Kecamatan Tigapanah, Jumat (20/2).
Hal ini menyusul pemberitaan TOPKOTA terkait kondisi bahu (beram) jalan yang dapat mengakibatkan korban kecelakaan fatal dan tragis. Disiarkan sebelumnya, di beberapa titik jalan nasional Kabanjahe- Merek – Pematang Siantar, terdapat bahu jalan yang menjadi lobang dengan kedalaman mencapai 1 meter, yang siap memangsa pengendara. Selain itu, bahu jalan itu juga menjadi aliran air bila hujan melanda di daerah itu.
Keadaan ini seperti berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal dan tragis. Bahu jalan di daerah ini banyak yang rusak sehingga pinggir aspal jalan adalah lubang-lubang dengan kedalaman mencapai 1 meter. Akibat bahu jalan yang rusak, jalan nasional ini terkesan sempit, apalagi bagi truk maupun bus. Di beberapa titik, posisi jalan yang menikung dan sedikit menanjak, menjadikan ruas jalan ini angker dan menakutkan pengendara.
Salah satu pengendara yang melintas saat itu, Jon Munthe (43) didampingi rekannya Marlin S (31) mengatakan, sangat takut melintas di jalan ini, terlebih-lebih saat bertemu truk atau bus. “Truk dan bus umumnya enggak mau mengalah. Sebab, mereka menghindar juga supaya enggak masuk beram (bahu jalan). Kalau tidak berhati-hati saat papasan dengan truk atau bus, bisa-bisa kita yang masuk beram,” kata pengendara mobil ini.
Kondisi Beram Jalan Besar Kabanjahe-Merek-Siantar Yang Sangat Dalam Nyaris Telan Korban
Pasca diberitakan, terlihat kertas spanduk yang ditempel di kayu dipampangkan di lokasi sebagai himbauan hati hati terhadap pengendara. Spanduk yang dipasang sebanyak dua buah.
Sementara warga sekitar yang sedang melaksanakan aktivitas berladang di daerah itu berharap kiranya pihak balai  segera memperbaikinya, bukan sekedar hanya memasang kertas kertas himbauan, karena kondisi itu sangat membahayakan. (John Ginting)