IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Penyaluran Bantuan Program Sembako di Paluta Diharapkan Tepat Sasaran

PALUTA, TOPKOTA.co – Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kini telah diubah namanya menjadi Bantuan Sosial Program Sembako, Tranformasi. Program ini merupakan kebijakan Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan tujuan penguatan perlindungan Sosial dan meningkatkan Efektivitas Program Bantuan Sosial Pangan kepada keluarga miskin.
Melalui tranformasi ini diharapakan prinsip 6T dapat lebih tercapai, yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas dan tepat administrasi.
Di wilayah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), tercatat sebanyak 46 agen penyalur atau yang disebut dengan E-Warong telah ditunjuk sebagai tempat Penyaluran Bantuan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan sejumlah agen penyalur ini tersebar di 12 kecamatan yang ada.
Kepala Dinas Sosial Ongku Bangsawan Hasyim Harahap S.Sos mengatakan, dirinya telah mengikuti proses penyaluran bantuan Program sembako ini di beberapa kecamatan, menurutnya sebagai pejabat yang baru di dinas tersebut, ia masih mempelajari tentang mekanisme penyaluran bantuan sosial ini.
“Sejak menjabat sebagai Kadis Sosial, saya terus mengikuti penyaluran bantuan sembako ini seperti yang telah dilaksanakan ditiga kecamatan, yakni kecamatan Hulu Sihapas, Padang Bolak Julu dan Batang Onang,” ucapnya saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa, (3/3).
Lebih lanjut Ongku Bangsawan mengatakan, kalau data KPM memang masih terdapat persoalan seperti kelayakan menjadi KPM, tentu hal ini akan menjadi bahan pembahasan bagi kami untuk menjadikan bantuan sosial ini lebih tepat sasaran.

Selain itu, Ongku Bangsawan yang didampingi Koordinator PKH Irdan Hidayat juga menjelaskan, Perubahan data KPM dapat dilakukan melalui mekanisme musyawarah desa (musdes) untuk mengalihkan bantuan tersebut kepada warga yang lebih layak untuk menerima bantuan tersebut.
“Selain itu, malalui musdes KPM dapat juga di ajukan untuk pertambahan peserta penerima bantuan dengan cara mendaftarkan data keluarga miskin tersebut ke dalam daftar tunggu terlebih dahulu,” tutur Irdan.
Hasil pantauan wartawan, disejumlah desa di Kabupaten Paluta masih banyak ditemukan Keluarga Miskin yang tidak menerima bantuan sosial tersebut, padahal menurut kondisi ekonominya sangat layak untuk menerima bantuan. (IS)