TANAH KARO, TOPKOTA.co – Belakangan ini, rentetan tindakan kriminalisasi terhadap Wartawan dalam menjalankan tugasnya sebagai Jurnalis kerap terjadi khususnya di Sumatera Utara (Sumut). Tidak jarang wartawan terdzolimi akibat pemberitaan yang dieksposnya, mulai dari mobil wartawan yang dirusak, rumahnya dibakar bahkan sampai mendapat hinaan dari pejabat publik.
Yang lebih memilukan lagi, kini kekerasan terhadap wartawan berujung terenggutnya nyawa Pimpinan Redaksi (Pimpred) media online Lassernewstoday.com Marsal Harahap, yang ditembak orang tak dikenal (OTK) saat berada dalam mobil miliknya di Kawasan Huta 7 Pasar 3 Nagori Karang Anyer Kabupaten Simalungun.
Menanggapi hal ini, secara spontanitas wartawan di Kabupaten Karo yang terdiri dari wartawan media cetak, online bahkan televisi akan mengelar aksi Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis di Polres Karo.
Aksi damai tersebut bertujuan agar Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak segera mengusut tuntas kasus dan menangkap pelaku penembakan terhadap Marsal Harahap, serta kasus kriminalisasi yang menimpa beberapa wartawan lainnya yang ada di Sumut.

“Aksi damai ini mengecam keras pelaku kriminalisasi terhadap awak media dalam peliputan berita, dan segera tangkap pelaku penembakan Marsal Harahap,” ungkap John Ginting selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi kepada wartawan, Senin (21/6/2021).
John Ginting berharap dalam aksi ini, para Wartawan di Tanah Karo dapat menyuarakan aspirasi yang santun dan tetap pada koridor peraturan, menerapkan protokol kesehatan (prokes), dan tidak menyinggung perasaan siapapun serta tidak mencederai UU Pers No. 40 Tahun 1999.
Disisi lainnya, Mawar Br Ginting mewakili jurnalis perempuan berharap gerakan ini murni dan tidak ditunggangi kepentingan siapapun. “Aksi ini harus murni untuk wartawan yang sekarang ini telah terdzolimi hak-haknya serta kebebasannya dalam mempublikasikan informasi maupun berita. Kita jangan mau ditunggangi atau dimanfaatkan oleh kepentingan siapapun, kita akan menggalang dana sendiri, rasa solidaritas sesama insan pers harus kita tunjukkan,” ujarnya.
Mawar juga mengaku sedih karena saat ini banyak wartawan yang mendapatkan ancaman, kekerasan dan intimidasi ketika melakukan tugasnya. “Kita ketahui dalam jangka waktu yang hampir bersamaan, banyak rekan kita menerima kekerasan saat menjalankan profesi, ada yang rumahnya dibakar, mobil dirusak bahkan dibunuh. Jadi, kita harus angkat bicara, kita harus dilindungi, stop kekerasan terhadap Wartawan,” tegas Mawar.
Rencananya, aksi Wartawan ini akan dilaksanakan pada hari Kamis 24 Juni 2021 dengan titik kumpul di depan Makam Pahlawan sembari membawa alat peraga berupa spanduk, karton bertulisan dan lainnya. Para Wartawan Karo ini akan beranjak dengan berjalan kaki menuju Polres Karo di Jalan Veteran Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Kabanjahe Provinsi Sumatera Utara untuk menyampaikan aspirasinya, demi membela para rekan-rekannya yang saat ini mendapatkan tindakan kekerasan. (John Ginting)