IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kadis Lingkungan Hidup Siantar Ajak Masyarakat Disiplin Buang Sampah

SIANTAR, TOPKOTA.co – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar Dedi Tunasto Setiawan SH mengajak masyarakat Kota Pematang Siantar agar disiplin membuang sampah. Hal ini dikarenakan, setiap harinya, Kota Siantar menghasilkan 500 ton sampah.

“Kita mengajak masyarakat disiplin buang sampah ketempat yang disediakan. Waktu penjemputan sampah dengan angkutan truk pada pukul 06.00 pagi dan pukul 08.00 WiB. Yang harus dikerjakan dua sistem secara simultan, disiplin dimaksud buang sampah sesuai waktu yang ditentukan. Jika tidak disiplin, seakan sampah tidak diangkut oleh petugas kebersihan, padahal sampah datang lagi setelah truk pengangkut meninggalkan bak tempat pengumpulan sampah,” ujarnya didampingi Kepala Bidang (Kabid) ManotarAmbarita SKM MSi  saat ditemui wartawan beberapa waktu lalu.

Dedy menjelaskan, saat ini luas lahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jl.Tuan Rondahaem Saragih Kel. Tanjung Pinggir Kec.Siantar Martoba Kota P.siantar lebih kurang 5 HA yang digunakan sejak Tahun 1990 hingga kini.

“TPA Tanjung Pinggir masih bisa dimanfaatkan kurun waktu dua tahun kebelakang. Setelah itu, pihaknya akan memindahkan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Gurilla,” ujarnya.

Dedy merinci pembagian sampah terbagi dua macam, organik dan pupuk kompos. Secara umum, masyarakat telah mengetahui untuk mengolah kompos. Seperti Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan dan beberapa Kelurahan di Kecamatan Sitalasari.

“Kita menargetkan di Tahun 2025 penguragan sampah dapat terpenuhi sesuai rencana. Lahan TPA sampah yang sedang dipersiapkan di Kelurahan Gurilla seluas 7 HA lebih. Rencana pembebasan tanah di Tahun 2021 ini melalui bantuan APBN ditambah dari APBD kota Pematang siantar,” katanya.

Menurutnya yang terpenting, pengolahan sampah adalah pengurangan dan penanganan. Untuk pengumpulan sampah menggunakan alat transport seperti betor disediakan Kelurahan dan berperan membantu mengangkut yang dianggap perlu. Kesimpulannya, penerapan 3 R yaitu, Reduce atau pengurangan, Reuse atau penggunaan kembali dan Recycle atau daur ulang.

“Saat ini armada yang tersedia sebanyak 52 unit, terdiri dari Dum Truck 36 dan Pick up 16 unit yang diantaranya ada kenderaan tahun 1987, 1991 dan 1993 sebanyak 20 unit. Ini kenderaan pembuatan dibawah dua puluh lima tahun dan sebenarnya kurang layak namun masih bisa dipakai,” katanya.

Dedy juga mengaku serius menuntaskan program BLH, karena jika ini terpenuhi sama artinya dengan perencanaan yang telah berjalan. Selain itu, tahun 2021 ini penyiapan sarana sebahagian sudah bisa dilaksanakan dan pada tahun 2022 telah berjalan keseluruhannya.

“Semoga permasalahan sampah dapat teratasi di Kota Siantar. Meskipun, sampah tak pernah habis tetap saja kita siap mengatasinya,” tuturnya. (Surung Sitorus)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER