TANAH KARO, TOPKOTA.co – Pasca pengrusakan beberapa mesin judi jenis tembak ikan – ikan di Kota Berastagi dan Tiga Panah Kabupaten Karo yang sempat viral di media online dan media sosial kemaren, Rabu (21/04/21), menuai respon positif dari para netizen.
Hari ini, Jumat (23/4/2021), Forum Batak Intelektual (FBI) kembali menyisir 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Karo. Namun, dari hasil penyisiran ternyata judi khususnya ketangkasan tembak ikan – ikan sudah tidak beroperasi lagi alias tutup.
Hal ini dikatakan langsung oleh Rikchan Butar- Butar selaku Panglima Besar DPP FBI yang turun langsung dari Jakarta dengan diiringi oleh beberapa DPC FBI yang ada di Sumatera Utara, diantaranya DPC FBI Kota Medan, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Simalungun, Dairi, Pakpak Barat, Samosir, Tobasa, Siantar, dan Tebing Tinggi.
Rikchan mengatakan kepada awak media, jika kehadiran mereka ke Tanah Karo untuk mendukung kinerja DPC FBI Kabupaten Karo yang kemaren telah mengawali dengan mengsweeping tempat-tempat yang membuka praktek perjudian khususnya jenis ketangkasan tembak ikan – ikan.
“Sebagaimana tujuan dari berdirinya FBI bahwa kita harus membantu rakyat, khususnya rakyat kecil, karena FBI didirikan oleh gabungan 200 orang pengacara yang siap turun apabila diperlukan untuk membantu wong cilik khususnya pendampingan di bidang hukum,” katanya.
Lanjut Rikchan, FBI juga bukan organisasi orang Batak, tapi ini organisasi Nasional kedaerahan, maka pengurusnya terdiri dari gabungan lima (5) Suku yang ada di Sumatera Utara, yakni Batak Toba, Karo, Simalungun, Pakpak dan Nias. “Intinya kita yang bermarga di Sumut,” ujarnya dengan ramah kepada awak media.
Sementara itu, Ketua FBI Kabupaten Karo David Sitepu kepada awak media juga mengatakan, dalam pergerakkan FBI dua hari ini, sudah pasti banyak yang mencibir, ada yang mengatakan persaingan bisnis, pencitraan dan sebagainya.
“Saya sadar bahwa saya ini bukanlah orang baik, pernah bergelut diusaha 303 (judi), dadu, juga judi ketangkasan ikan – ikan, tapi saya juga sadar bahwa yang saya lakukan selama ini salah, banyak ibu – ibu menjerit karena suaminya tidak memberikan uang belanja ke rumah akibat kalah berjudi, anak mereka telat bayar uang sekolah hanya karena ayahnya lebih sering berada ditempat judi dari pada di rumah,” kata David dengan nada sedih.
David menambahkan, merenungi itu semua, maka dirinya bertekad berhenti dari usaha judi , dan beliau akan memberantas segala bentuk perjudian di Tanah Karo. “Tapi tentunya saya berharap ada dukungan dari masyarakat Karo, kalau hanya kami dari FBI saja, saya yakin itu tidak akan bisa, apalah kekuatan kami, apalagi FBI baru berdiri di Tanah Karo, tentu kami juga harus masih banyak belajar dan berbuat hal – hal positif di Tanah Karo, baru kami bisa dikenal dan dipercaya masyarakat Karo,” katanya lagi.
Diakhir kata dengan nada sendu, David mengungkapkan akan mendukung aparat keamanan untuk membasmi segala bentuk perjudian di Bumi Turang ini. “Kalau bukan kita siapa lagi, pesan saya bagi kaum bapak yang suka bermain judi, hentikanlah. Apalagi judi jenis tembak ikan – ikan, kita takkan pernah menang, karena tidak ada manusia yang bisa mengalahkan mesin,” tuturnya.
Ketika ditanya apakah yang dilakukan FBI hanya mencari sensasi dan pencitraan atau karena persaingan bisnis ?, David menjawab, terserah masyarakat mau menilai seperti apa, namun dirinya bertekad tetap akan merubah sikapnya ke arah yang lebih baik.
Pantauan wartawan, penyisiran sweeping di 17 Kecamatan berakhir tepat pukul 17.00 Wib. Pengurus dan anggota gabungan beberapa DPC FBI berkumpul di seputaran Tugu Catur, dengan melanjutkan acara bagi-bagi masker, takjil serta nasi kotak bagi umat Muslim yang menunaikan ibadah puasa. Setelah itu mereka membubarkan diri dan kembali ke Kantor DPC FBI Kabupaten Karo di Jalan Sudirman Kabanjahe. (John Ginting)