IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

RABU, 20NOVEMBER 2024

Jumat, 22 November 2024

Masyarakat Karo Khawatir, Masih Banyak Pesta Adat Tak Patuhi Prokes

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH sesalkan masyarakat ketika melaksanakan kegiatan Pesta tidak terapkan prokes.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH pernah mengintruksikan kepada seluruh Camat, Kepala Desa (Kades) dan Lurah untuk menggencarkan sidak tentang penerapan protokol kesehatan (prokes) untuk menekan kasus Covid-19 saat pelaksanaan pesta adat.

“Atas nama Pemkab Karo, saya instruksikan Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Karo untuk terus gencar menerapkan prokes Covid-19 terutama saat pelaksanaan pesta ada,” ujar Bupati beberapa hari yang lalu.

Tapi apa yang disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH terkesan tidak berjalan dengan baik. Contohnya sampai detik ini masih banyak warga yang melaksanakan kegiatan pesta dan diberikan ijin oleh Kepala Desa maupun Lurah yang ada di Kabupaten Karo ini.

Padahal jumlah yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Karo terus bertambah dan bisa dikatakan tidak ada penurunan. Sementara intruksi dari Bupati Karo bersama Dandim dan Polres Tanah Karo kemarin, jika ada warga yang melaksanakan kegiatan pesta harus betul-betul melaksanakan protokol kesehatan, contohnya dalam satu tikar itu tamu bisa menduduki sebanyak 5 sampai 6 orang. Namun nyatanya dalam satu tikar itu bisa mencapai 20 orang, padahal ukuran satu tikar cuma 1 1/2 × 3 meter.

A Tarigan salah satu warga Kecamatan Merdeka kepada wartawan, Jumat (05/03) meminta kepada Pemerintah Kabupaten Karo agar membuat kebijakan yang tegas. “Karena saya lihat masih banyak warga yang tidak taat pada prokes. Jika belum bisa melaksanakan kegiatan pesta, dibuat saja surat edaran seperti kemarin, ini tidak , ada yang melaksanakan ada juga yang belum bisa melaksanakan di Jambur, jadi harapan saya kepada Bupati Karo selaku Kepala Gugus Tugas agar buatlah kebijakan yang tegas,” ujarnya.

Tarigan menambahkan, seharusnya inatruksi dari Bupati Karo bahwa Posko Gugus Tugas agar dilaksanakan kembali seperti dulu. “Untuk apa dibuat Pos penyemprotan kalau adanya kerumunan di dalam Desa itu,” katanya.

Ditempat terpisah Donald Ginting salah satu relawan Covid-19 yang berada di Berastagi mengatakan, bahwa sosialisasi tentang Covid-19 selama ini sebatas serimoni. “Kadang-kadang masyarakat selalu kita ingatkan agar jangan lupa mengikuti protokol kesehatan, pada hal kita sendiri pun belum sadar apa sebenarnya Covid-19 itu, sementara yang meninggal karena Covid-19 di Sumatera Utara ini sudah banyak sekali, kalau engak salah saya sudah 847, kalau di Kabupaten Karo sudah hampir 600 orang yang terpapar Covid 19, itu yang masih terdata. Jadi harapan saya kepada Satuan Gugus Tugas Kab. Karo agar membuat kebijakan yang tegas agar hal yang serupa tidak terjadi lagi kususnya acara kerumunan,” ucap Donald Ginting. (John Ginting)