BATUBARA, TOPKOTA.co – Setelah masa pengerjaan revitalisasi pasar rakyat Lima Puluh yang dianggap 90 persen selesai dikerjakan, namun pengerjaan pembuatan saluran air di pajak Lima puluh kembali dikeluhkan karena dianggap terlalu kecil.
Hal itu dikatakan beberapa pedagang yang biasanya berjualan di pajak Lima Puluh. Menurut salah seorang pedagang ikan berinisial Shn (36) warga setempat kepada Tim Wappress, Jumat (18/12) menyampaikan, saluran air yang dikerjakan pihak rekanan tersebut dianggap terlalu kecil, sehingga pada musim penghujan dikhawatirkan air dari sekitar pajak numpuknya ke bagian tengah pajak.
“Selain-saluran air terlalu kecil dan tidak memadai, arah pembuangannya ke sana,” papar Shn sembari menunjuk ke arah perempatan jalan.
Diungkapkannya, kalau musim penghujan saluran air tersebut tidak bisa menampung air dari dalam pajak. “Karena dulu saluran air ini pernah melimpah, dan airnya masuk ke rumah-rumah warga, bahkan tidak jarang terjadinya penyumbatan, dikarenakan salurannya kotor, mobil damkarlah yang menyemprot, baru airnya jalan lagi, itupun pelan,” sebut Shn.
Hal senada juga disampaikan salah seorang warga lingkungan ll Kelurahan Lima Puluh yang merasa kasihan kepada warga yang bermukim di belakang pasar rakyat Lima Puluh. “Di saat musim penghujan, kasihan warga yang berdomisilih dibelakang, lokasi perumahan mereka rendah, airnya turun ke pemukiman orang itu, karena saluran air di perumahan itu terlalu kecil dan dangkal,” ujarnya.
Menyikapi keluhan warga dan pedagang tersebut, Kepala Dinas Koperasi UKM Ahmadan Choir saat dihubungi melalui pesan Wapshapnya, Jumat siang (18/12) mengaku lagi sibuk di rumah dinas Bupati Batubara di Tanjung Gading.
Sementara Panitia Pembuat Komitmen (PPK) A Samosir saat ditemui Tim Wappress sebelumnya justru mengelak. Beliau mengarahkanwartawan agar mempertanyakan permasalahan tersebut kepada Kadis Koperasi UKM atau sekretarisnya. (Solong)