SIMALUNGUN, TOPKOTA.co – Calon Bupati/Wakil Bupati Kab. Simalungun Prov. Sumatera Utara dengan nomor urut 1, yakni Radiapoh Hasiholan Sinaga SH dan H Zonny Waldi S.Sos MM, melalui visi misinya, bertekad untuk mensejahterakan rakyat.
Menurutnya, fasilitasi usaha mikro kecil dan menengah, menjadikan motor pemulihan ekonomi dalam hal akses pasar, pembenahan memejemen keuangan dan koperasi dan akses permodalan, pemberian dorongan serta fasilitasi pelaku perdagangan bibit, pupuk dan sarana produksi pertanian. menggairahkan perekonomian dan maksimalisasi administratur KEK Sei Mangkei, merupakan program-program yang akan dilaksanakan pasangan ini nantinya ketika terpilih memimpin Kabupaten Simalungun.
Hal ini dikatakan H Zonni Waldi saat bertemu dengan warga Gunung Maligas di Jalan Asahan, Senin (16/11). Selain itu disampaikannya, pentingnya pemulihan kesehatan, sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru berkesinambungan, pelaksanaan Vaksinasi Covid 19 secara optimum, Penetrasi BPJS Kesehatan & Kartu Indonesia Sehat, menjadi perhatian pasangan ini kelak.
Sedangkan Dani warga Kab.Simalungun menyampaikan, pasangan nomor 1 pantas memenangkan pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk memimpin Kabupaten Simalungun. Dikarenakan, kesan simpati yang diperaktekkan Zoni Waldi sebagai calon Wakil Bupati Simalungun hingga kini selalu diingat oleh warga.
“Disaat menjabat Camat di Simalungun terhadap insan Pers juga dikenal sosok ramah, menunjukkan sifat kepememimpinan di Bumi Habonaran do Bona,” katanya.
Selain itu menurutnya, pasangan ini dinilai pantas diberi kesempatan menjadi Nahkoda, alasannya, pengembangan pariwisata dan ekonomi, penggairahan kembali atraksi budaya multi etnis, meningkatkan lama singgah para wisatawan bukan sekedar lintas saja, juga upaya pemulihan produksi tanaman khususnya komoditi, jeruk, kopi, sayuran, buah bersama masyarakat. Pemanfaatan CSR serta dana desa, menjadi program kerja mereka.
Selain itu, pasangan nomor urut satu ini juga, akan memperhatikan restrukturisasi organisasi perangkat daerah dan Satker, dengan konsep “miskin struktur, kaya fungsi”, reformasi birokrasi setelah dilakukkan pemetaan SSM, memberikan insentif atau tunjangan orientasi ASN serta tenaga honor. Tak luput juga memberantas korupsi dan pungli di lingkungan birokrasi.
Kegiatan pertemuan ini dilanjutkan dengan makan bersama, dan tetap menggunakan protokol kesehatan), dengan mencuci tangan dan memakai masker. (S.Sitorus)
