IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bupati Karo Diskusi Dengan Deputi Menteri Pariwisata Bangun Nuansa Budaya Karo

Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bersama Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R Manuhutu saat berdiskusi membahas Desa Budaya.

TANAH KARO, TOPKOTA.co – Dalam upaya pengembangan Parawisata Kabupaten Karo, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta kepada Pemda Karo terus berbenah dalam menciptakan iklim suasana daya tarik, melalui pembangunan yang bernuansa Budaya Karo seperti model zaman dulu.

Penegasan ini dikatakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R Manuhutu, saat berdiskusi dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH didampingi kadis Parawisata Munarta Ginting dan sekretaris Eva Angelina Sembiring kemarin siang, di cafe Jabu Berastagi.

Menurut Odo R Manuhutu, ada tiga desa yang dapat dijadikan sebagai daya jual bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke danau Toba, akan singgah ke lokasi jika telah tertata dengan baik. Ketiga desa itu yakni, Desa pengambatan, Desa Dokan Kecamatan Merek dan desa Lingga Kecamatan Simpang Empat, yang akan disulap menjadi desa budaya.

“Sekarang, tinggal pihak Pemda Karo mampu menyediakan tempat yang kita usulkan, maka kita akan fasilitasi ke kementerian PUPR Pusat, supaya program pembangunan desa budaya tersebut dapat dibangun di tiga desa tersebut dengan anggaran APBN. Contoh program tersebut sudah ada di desa Siallagan Samosir Tomok kita kerjakan,” kata Odo.

Menyahuti hal tersebut, Bupati karo Terkelin Brahmana SH MH mengatakan, selama ini juga sudah ada rumah adat Siwaluh Jabu di Desa Dokan dan Desa Lingga, namun semua itu pihak Pemkab Karo tidak dapat mengembangkan karena keterbatasan anggaran yang ada.

“Bila anggaran APBN dapat membantu Pemkab Karo, kami sangat setuju dan mendukung program tersebut, guna memperluas desa budaya yang sudah ada, guna melengkapi dan memenuhi kekurangan yang belum ada. Sebab lambang ciri khas kebudayaan suku Karo seperti rumah adat Siwaluh Jabu sekarang ini jarang ditemui karena sudah langka dan hampir punah,” pungkas Bupati. (John Ginting)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER