MEDAN, TOPKOTA.co – Ditreskrimum Polda Sumatera Utara menembak mati satu dari 5 orang komplotan perampok nasabah bank antar provinsi, Jumat (28/8/20). Kelima pelaku ini masing-masing Tejar alias Tarjo (tewas), Awaluddin alias Udin, Dodi Cotriko alias Dodi, Heriansyah alias Yansa, dan Suwarto alias Warto. Dari kelima pelaku ini empat diantaranya adalah warga Sumatera Selatan, dan hanya Suwarto yang merupakan warga Bengkulu.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan komplotan perampok spesialis nasabah bank ini, ditangkap atas laporan warga dari beberapa daerah di Provinsi Sumatera Utara. “Di Sumatera Utara ada 4 TKP yakni perampokan di Kabupaten Labuhan Batu, Simalungun, Siantar dan Karo,” terang Kapolda di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jumat (28/8).
Dari laporan seorang karyawan Waskita Kota Siantar yang mengalami kerugian Rp75 juta, Polisi pun melakukan penyelidikan hinga berhasil menangkap para pelaku. “Kasus terakhir mereka terjadi di Siantar, di mana nasabah bank yang merupakan karyawan Waskita baru saja pulang mengambil uang dari salah satu bank,” terangnya didampingi Direktur Reskrimum Poldasu Kombes Pol Irwan Anwar.
Dari hasil penyelidikan, akhirnya petugas Ditreskrimum Poldasu mengetahui keberadaan para pelaku di hotel Mutiara Kandis Provinsi Riau. “Kita tangkap mereka di salah satu hotel yang ada di Riau,” katanya.
Namun, pada saat penangkapan, seorang pelaku Tejar alias Tarjo mencoba melakukan perlawan dengam petugas. “Anggota memberikan tindakan tegas dan terulur hingga akhirnya seorang tersangka meninggal dunia,” ujar Martuani.
Ketika diintrogasi, para pelaku mengakui yang melakukan aksi perampokan di Labuhan Batu, Karo, Siantar dan Simalungun. Bahkan, mereka juga kerap melakukan perampokan di provinsi lain seperti Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Riau dan Pekan Baru. “Mereka ini pelaku perampokan antar provinsi dan akhirnya kejahatan mereka kita hentikan di Sumut,” ucapnya.
Untuk pelaku atas nama Suwarto tidak ikut dalam aksi pencurian di Sumut, melainkan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). “Terhadap pelaku atas nama Suwarto, karena tidak ikut terlibat aksi perampokan di Sumut maka akan diserahkan ke Polda Sumbar,” jelasnya.
Martuani juga menyebutkan, dalam pembagian hasil, para tersangka mendapatkan nominal yang berbeda-beda dan hasilnya ditransfer kepada keluarga masing-masing. “Hasilnya kejahatan mereka ditranfer ke keluarga masih-masing. Nanti akan kita dalami lagi uang hasil kejahatan itu,” terang dia.
Bila beraksi, para pelaku mengintai terlebih dulu nasabah yang baru saja keluar dari bank. Kemudian, para tersangka mengikuti hingga ke lokasi yang strategis. “Ada yang berperan berpura-pura jadi nasabah, kemudian ada yang menghentikan mobil korban dan memecahkan kaca mobil,” lanjutnya.
Saat ini, sambung dia, pihaknya masih melakukan upaya pengejaran terhadap Jimmy (DPO), yang berperan memasang paku pada mobil calon korban dan Mang No yang ikut melakukan pencarian terhadap nasabah Bank di Rantau Prapat. Selain mengamankan pelaku, petugas juga menyita barang bukti yakni senjata api rakitan.
“Dari aksi kejahatan ini juga turut diamankan barang bukti sepeda motor, jaket, paku, dan sebuah senjata api rakitan,” sebutnya.
Dalam kesempatan ini Martuani menyampaikan, agar setiap pengambilan uang di bank kiranya dapat dikoordinasikan dengan aparat untuk memastikan keamanan. Selain itu dia juga mengaku pihaknya akan mengundang pemangku kepentingan di perbankan untuk dilakukan koordinasi. “Terutama bila ada orang di Bank ada yang terlihat mencurigakan supaya diberitahukan, agar kita dapat bertindak sejak awal,” pungkasnya. (Ayu)