IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Presiden Minta Pemuda Awasi Anggaran Covid-19 di Batubara

BATUBARA, TOPKOTA.co – Rumah edukasi yang didirikan kaum milenial (kaum muda) di Kabupaten Batubara sebagai wujud keperdulian memberantas penyebaran Covid-19. Penyelenggaraan Seminar Webinar Covid-19 di gelar di aula Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Batubara di Lima Puluh, Jumat (21/08).

Webinar adalah istilah umum dalam dunia kajian yang merujuk kepada kegiatan seminar yang dilakukan secara daring, menggunakan situs web atau aplikasi tertentu berbasis internet. Cara ini memungkinkan pembicara atau pengisi materi membagikan informasi mereka jarak jauh, lewat internet maupun media elektronik lainnya.

Tampil sebagai narasumber diantaranya Ahmad Doly Kurnia Tanjung (Ketua Komisi 2 DPR-RI) diwakili ajudannya Amrizal Ginting, Benny Pramula (Presiden Pemuda Asia Afrika), Kapolres diwakili Kabag Ops dan Kadis Kesehatan Batubara drg Wahid Khusairy.

Presiden Pemuda Asia Afrika Beni Pramula menyebutkan Seminar ini berguna untuk memahami bagaimana penyebaran Covid-19 ini dan cara mengatasinya. Terkait peran pemuda, dengan lugas Beni mengulas bagaimana peran dan fungsi pemuda di tengah pandemi Covid-19.

Dikatakannya, pemuda itu mempunyai keunggulan yang sangat luar biasa dan sangat istimewa. Dilihat dari bentuk fisik saja pemuda itu mempunyai tubuh yang masih kuat berjalan, masih cepat berpikirnya, masih cerdas punya terobosan-terobosan yang sangat luar biasa.

Beni berharap, pemuda menjadi generasi pencerah, menjadi generasi yang produktif, menjadi generasi yang bisa menawarkan solusi solusi dalam rangka turut serta berkontribusi untuk membangun bangsa dan tanah air.

Pemuda diharapkan dapat menjelaskan tentang bagaimana perkembangan Covid 19 ini yang benar-benar berdampak terhadap situasi kesehatan, ekonomi, politik, pariwisata dan kebudayaan. Beni meminta pemerintah dapat memfungsikan Rumah Edukasi untuk turut berkontribusi dalam memutus mata rantai persebaran Covid-19.

“Bagaimana teman-teman dari rumah-rumah edukasi ini bisa dilibatkan menjadi relawan atau menyelenggarakan rapid test, atau membangun rumah-rumah edukasi atau menjadi penyuluh,” usul Beni

Beni menjelaskan, bahwa anggaran Covid-19 ini tidak sedikit, dari 600 triliun lebih yang sudah dianggarkan pemerintah perlu kontrol. Bagaimana pendistribusian anggaran untuk bisa tepat sasaran dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di tengah kesulitan ekonomi saat ini.

Tentu saja ruang dan kesempatan anak-anak muda untuk turun berkontribusi dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ini sangat diharapkan dan sangat penting bagi pemerintah. “Di forum ini ada Pak Bupati,  ada juga bapak kepala dinas Kesehatan, barangkali teman-teman bisa kontak langsung pak kepala dinasnya untuk bagaimana teman-teman dari rumah-rumah edukasi ini bisa dilibatkan menjadi relawan untuk menyelenggarakan rapid test, atau membangun rumah-rumah edukasi atau menjadi penyuluh penyuluh di kampus di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Lanjutnya,  Ini tidak menutup ruang bagi anak muda untuk turut serta membantu pemerintah. “Kalau saya Pemerintah, mungkin saya bisa kasih temen-temen anggaran dalam menangani Covid-19 ini, tapi karena saya bukan Pemerintah ya kita sebagai anak muda. Saya hanya bisa menghimbau mari kita kawal anggaran yang sangat besar, agar tidak dimanfaatkan oleh segelintir orang dan kelompok orang-orang tertentu,” pinta Beni Pramula.

Beni berharap anak-anak muda juga bisa memberikan kritik, bisa memberikan masukan kepada pemerintah dalam rangka pengawasan, karena ini tidak bisa hanya sekedar diawasi oleh anggota parlemen atau anggota legislatif saja, tetapi anak muda mahasiswa. Pelajar juga perlu mengawasi ini, agar pendistribusian dapat berjalan dengan baik, dan pemerintah juga harus tebal telinganya jangan kemudian kritik dari kelompok anak muda ini dianggap sebagai ujaran kebencian dan lain sebagainya.

“Jadi itu yang bisa saya berikan masukan kepada pemerintah, dan pemerintah juga harus menerima masukan ini sebagai sesuatu yang membangun sesuatu yang harus dianggap sebagai kepedulian anak-anak muda, kepekaan anak muda untuk turut serta berkontribus, jangan kalau sikap kritis anak muda itu dianggap sebagai yang selalu menentang kekuasaan, tapi kalau anak-anak muda mau terlibat mau dapat juga anggaran itu untuk membantu pemerintah, hadir di tengah masyarakat. Teman-teman anak muda bisa langsung ke bapak kepala dinas yang ada di forum ini, mungkin bisa menanggapi nanti, bagaimana teman-teman dari rumah edukasi ini juga bisa turut serta berkontribusi,” tutup Beni.

Sementara Bupati Batubara Ir H Zahir MAP secara virtual berharap, kegiatan tersebut bisa memberikan masukan, dan bersama-sama dengan pemerintah dan Forkopimda terutama Polres Batubara agar bisa menangani penyebaran virus Corona di Batubara.

“Saya punya harapan besar dengan anggota DPR-RI terutama Doly Kurnia selaku putra daerah, agar bisa membantu pemerintah terutama dalam mengisi kekurangan fasilitas kami,” harap Zahir.

Kepada Doly, Bupati menyampaikan keinginan agar di Batubara ada mobil PCR (Polymerase Chain Reaction) dan fasilitas lainnya, walaupun Pemkab Batubara sudah berusaha untuk memperbaiki fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).

Meski begitu, Zahir mengakui masih banyak fasilitas yang kurang terutama infrastruktur dan peralatan laboratorium. Zahir menaruh harapan melalui Komisi 2 DPR-RI berkenan membantu Pemkab Batubara dalam mengisi kekurangan fasilitas penanganan Covid-19 di Kabupaten Batubara.

Atas nama Pemkab Batubara, Zahir berharap seminar webinar tersebut memberikan dampak positif terutama dalam masyarakat. “Perlu kerja sama yang baik, masyarakat. Kita masih melihat anggapan salah di masyarakat, bahwa dengan Covid-19 ini mereka semakin makmur. Ada yang menyatakan di kampung kita itu masih bersyukur dan minta panjangkanlah umur Covid-19 ini. Kalau bisa jangan habis 19 jadi pakai 20,” katanya.

Bupati berkeyakinan anggapan ini muncul mungkin karena banyak bantuan-bantuan. “Ini sebuah persepsi yang salah. Kita bersama-sama harus melakukan advokasi dan melakukan sosialisasi,” ujarnya.

Zahir berharap, sosialisasi tersebut bisa berjalan dengan baik dengan bergabungnya para kaula muda dan para kaum milenial di Kabupaten Batubara yang bergabung dalam rumah edukasi. Pemerintah disebutkan Zahir memberikan fasilitas itu melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, Kepolisian melalui mitra-mitranya. Apalagi di Batubara sekarang dengan gerakan KSJ yang setiap Jumat berkeliling.

“Pada penyaluran bantuan, KSJ juga mengedukasi bersama dengan kaum milenial untuk bergerak bersama-sama memberantas virus Corona di Kabupaten Batu Bara,” terang Zahir. (Solong)