MOROWALI, TOPKOTA.co – Wakil Bupati Morowali, Iriane Iliyas, secara resmi membuka kegiatan penilaian kompetensi manajerial dan sosial kultural bagi peserta seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama lingkup Pemerintah Kabupaten Morowali tahun 2025 di Aula Pebotoa Dinas Pendapatan Daerah, Sabtu (15/11/25).
Kegiatan ini merupakan tahapan penting dalam proses seleksi pejabat yang bertujuan memastikan para calon memiliki kemampuan memimpin, mengelola organisasi, serta memahami dinamika sosial masyarakat daerah.
Hadir dalam kegiatan itu diantaranya, Sekda Morowali, Drs. Yusman Mahbub, M.Si, Kepala UPT Penilaian Kompetensi Pegawai/Tester, Rahman Yape S. Psi.,M.P.si. Psikolog, Ketua Tim Asesor, Fahima S. STP.,M.si, Asesor, Ahmad Rozali, S.Kom.,MM, Asesor, Al Hamid, S.Psi.,MM, Asesor, Andi Mirsani, S.Psi, dan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah memenuhi syarat administrasi dan dinyatakan lolos ke tahap penilaian kompetensi.
Dalam sambutannya, Iriane Iliyas mengatakan bahwa kegiatan uji kompetensi ini merupakan salah satu langkah penting dalam upaya peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan dan penguatan sumber daya aparatur. Dalam konteks tersebut, keberadaan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama memiliki peran yang sangat strategis sebagai motor penggerak kinerja organisasi, pengambil kebijakan teknis, sekaligus penentu arah pembangunan di setiap perangkat daerah.

Pelaksanaan uji kompetensi ini juga merupakan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen ASN, sehingga proses pengisian JPT Pratama tidak boleh dilakukan sembarangan. ‘’Seleksi terbuka yang transparan, kompetitif, objektif, dan bebas intervensi adalah mekanisme yang kita tempuh untuk memastikan bahwa pejabat yang terpilih benar-benar memiliki kompetensi terbaik, integritas tinggi, dan komitmen kuat untuk mengabdi kepada masyarakat Morowali,’’ ujar Iriane menambahkan.
Diakhir sambutannya, Iriane, berharap seluruh peserta mengikuti seluruh tahapan dengan penuh kedisiplinan, menunjukkan kualitas terbaik, serta menjadikan proses ini sebagai momentum untuk mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas diri. Jadikanlah kompetisi ini sebagai ruang bagi kita untuk mengukur kemampuan, bukan sebagai ajang rivalitas negatif.
Diketahui, kegiatan ini menjadi instrumen untuk mengukur secara holistik kemampuan calon pemimpin tinggi, tidak hanya dari sisi teknis tetapi juga kecerdasan emosional, kemampuan memimpin organisasi, kepekaan terhadap keberagaman sosial budaya, keterampilan komunikasi, ketegasan dalam mengambil keputusan, serta kemampuan mengelola perubahan di era modern yang penuh tantangan. (Rpdm)









