IKLAN - SCROLL UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sumut Darurat Narkoba, Korban Terbanyak Pelajar dan Mahasiswa

MEDAN, TOPKOTA.co – Sumatera Utara kembali jadi provinsi dengan kasus narkoba tertinggi di Indonesia. Data Polda Sumut mencatat, sejak Januari hingga Juli 2025 sudah ada 3.078 kasus narkoba dengan barang bukti lebih dari 1,6 ton berbagai jenis. BNN juga menyebut jumlah pengguna di Sumut mencapai 1,3 juta orang atau sekitar 8,3 persen dari penduduk. Ironisnya, 27 persen di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa.

Masalah ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Sejak 2020, Sumut selalu menempati peringkat pertama kasus narkoba. Letak wilayah yang berada di jalur Selat Malaka membuatnya jadi pintu masuk utama narkoba dari luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Laos.

Gubernur Sumut Bobby Nasution mengakui narkoba adalah masalah besar yang belum terselesaikan. Ia berjanji akan bekerja sama dengan TNI, Polri, dan kejaksaan untuk menutup jalur masuk, termasuk jalur perairan kecil.

Namun, Direktur LBH Medan Irvan Saputra menilai upaya yang dilakukan belum cukup. Menurutnya, selama lima tahun terakhir jumlah pengguna terus meningkat, menandakan pemerintah daerah, BNN, dan kepolisian belum berhasil menekan peredaran narkoba. “Kita butuh strategi yang lebih tegas dan kreatif, bukan hanya sekadar imbauan di rumah ibadah,” ujarnya.

BACA JUGA:  Polres Batubara Bubarkan Belasan Remaja Hendak Melakukan Balap Liar

Irvan menambahkan, narkoba telah merusak masa depan generasi muda, membuat banyak anak putus sekolah, dan memicu kejahatan. Kemudahan membeli narkoba lewat internet membuat situasi semakin parah. Ia mendesak kerja sama semua pihak, penegakan hukum yang profesional, rehabilitasi yang terintegrasi, dan penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi faktor ekonomi yang mendorong orang terjerumus.

“Kalau tidak ditangani serius, kita bisa kehilangan generasi emas sebelum 2045,” tegasnya. (Ayu)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER