IKLAN - SCROLL KE BAWAH UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Minggu, 22 September 2024

26 Anggota Geng Motor Menangis Sujud Dihadapan Orang Tua, Kapolrestabes Medan Minta Agar Dilakukan Pengawasan

MEDAN, TOPKOTA.co – Sebanyak 26 remaja dari geng motor WL dan P diamankan petugas Polsek Medan Timur sebelum melakukan aksi tawuran di Jalan Cemara Kecamatan Medan Timur, Kamis (26/10) malam.

Aksi ini sempat viral di media sosial dengan gagahnya mereka melakukan konvoi. Sayangnya aksi itu langsung dicegah aparat kepolisian yang bertindak cepat. Seluruh remaja yang didominasi pelajar itu tidak dilakukan proses hukum, hanya pembinaan.

Tidak hanya itu, para remaja itu juga dipertemukan dengan orang tuanya, Kamis (27/10) di halaman Mapolsek Medan Timur, dan para remaja tersebut langsung sujud dihadapan para orang tua dan meminta maaf atas tindakan yang dilakukan.

Suasana haru terjadi saat itu, karena para remaja tersebut langsung menangis dan bersujud kepada masing-masing orang tua. Tangis para orang tua terutama ibu-ibu pun terjadi saat itu.

Sebelum diperbolehkan kembali ke orang tuanya, anggota geng motor tersebut terlebih dahulu mendapat siraman rohani dari tokoh agama Ustaz Herianto dan pembinaan dari Kapolrestabes Medan.

“Tidak ada satupun orang tua yang punya pengharapan tidak baik terhadap anak-anaknya termasuk orang tua kalian,” kata Ustaz Herianto.

Dia menyebut, tindakan geng motor adalah keliru. Tidak ada orang tua yang tega melihat kondisi remaja yang tergabung dalam geng motor dan telah diamankan pihak kepolisian.

“Adalah kesilapan yang bisa dibenahi. Tidak ada orang tua yang punya harapan tidak baik terhadap anak-anaknya. Langkah yang kalian ambil yang tidak diinginkan oleh siapapun,” tegas Ustaz Herianto.

Dia berpesan kepada anggota geng motor tersebut untuk selalu membuat orang tua tersenyum dan bahagia, seperti saat dilahirkan. Bukan malah sebaliknya, ditangisi kalau sudah meninggal.

Sedangkan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dalam arahan dan pembinaannya sempat menanyakan kepada para orang tua, apakah anak mereka perlu ditahan atau dipulangkan.

Spontan para orang tua menjawab serentak meminta anak mereka dipulangkan.

Valentino meminta kepada para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Sebab, pencegahan tindak kejatahan dibutuhkan kepedulian dan peran serta orang tua.

“Patut disyukuri, kegiatan tiga pilar ini sudah bisa mencegah aksi sedikit keliru yang dilakukan adik-adik ini,” kata Valentino.

Dia tidak melarang remaja dan anak muda berkumpul, namun harus mengingat waktu dan tidak lepas dari pengawasan orang tua. Sebab, peristiwa yang akan terjadi tidak bisa diperkirakan. “Kalau lebih dari kumpul-kumpul, itu yang kita sesalkan,” tegas Valentino.

Kendati demikian, sambung Valentino, pihaknya akan berupaya maksimal melakukan pencegahan terjadinya gangguan kamtibmas dan kejahatan anak lainnya. Terutama pada hari dan malam-malam tertentu, yang bisa dijadikan sebagai waktu remaja geng motor melakukan aksinya, seperti malam libur.

Sebelum diperkenankan pulang, para remaja geng motor menyatakan sikap tidak akan mengulangi perbuatannya. Mereka secara serentak berjanji tidak melakukan aksi serupa. Jika terbukti kembali mengulangi perbuatannya, maka akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. “Kami berjanji tidak akan mengulangi kembali perbuatan tawuran dan tidak melakukan geng motor lagi,” ucap mereka.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Rona Tambunan mengatakan dari mereka disita 13 unit sepeda motor, 3 senjata tajam (sajam) dan 15 unit sepeda motor. “Ada 26 remaja yang kita amankan sebelum mereka melakukan aksi tawuran. Dari ke 26 itu, 24 di antaranya pelajar,” kata Kompol Rona Tambunan.

Rona mengungkapkan, keberhasilan melakukan pencegahan terhadap aksi geng motor itu tidak terlepas dari kerjasama tiga pilar, Polri, TNI dan pihak Kecamatan Medan Timur. (Ayu)

BERITA TERKINI

BERITA TERPOPULER