BATUBARA, TOPKOTA.co – Kilang padi di Dusun II Desa Air Hitam Kecamatan Datuk Lima Puluh Kabupaten Batubara yang menelan anggaran Rp. 1,3 miliar lebih, sampai hari ini bisa dibilang “mangkrak” dan peralatannya terancam menjadi barang rongsokan.
Bahkan ironisnya lagi, sebanyak 17 unit Electro motor (dinamo) penggerak mesin penggiling padi yang sudah terpasang berada di dalam kilang padi dikelola Gapoktan Tunas Muda, raib dicuri orang tak dikenal ( OTK)
Guna menelusuri raibnya 17 unit dinamo penggerak mesin penggiling padi tersebut, tim Wappress langsung turun ke lokasi kilang padi, Rabu (2/3/22).
Ketua Gakpoktan Desa Air Hitam Ahmad Syafii saat diikonfirmaasi wartawan mengaku kehilangan dinamo tersebut Kamis (17 /2/ 2022). “Pada hari itu saya baru mengetahui kalau dinamo penggiling padi yang sudah terpasang hilang dicuri orang,” sebut Ahmad Syafii.
“Malingnya masuk melalui pintu besi depan, dengan cara merusak gembok,” tambah Ahmad Syafii.
Setelah dirinya mengetahui hilang, kemudian Ketua Gapoktan melaporkan kepada Kepala Desa Air Hitam Basra lewat telepon seluler, dan mengatakan bahwa digilingan padi ada benda yang hilang, yakni dinamo sebanyak 17 unit.
“Setelah menerima laporan dari Ketua Gapoktan ada benda yang hilang, saya bilang nanti kita bicarakan lagi,” ujar Basra sambil mengatakan karena saat itu berketepatan ada Musrenbang Kecamatan Datuk Lima Puluh.
Selanjutnya, Kepala Desa Air Hitam Basri langsung menghubungi Elojin Babinkamtibmas Desa Air Hitam lewat seluler. Begitu menerima khabar, Elijon langsung datang ke Kantor Desa Air Hitam, dan dihadiri PPL Pertanian Adrian. “Saya beritahu ada alat – alat gilingan padi yang hilang yaitu dinamo,” ujar Kades.
Kemudian Kades Basra minta pendapat kepada Babinkamtibmas langkah apa yang harus ditempuh. Lalu Babinkamtibmas menyarankan untuk melapor ke Polsek Lima Puluh. Setelah mendapat saran, Ketua Gakpoktan Air Hitam Ahmad Syafii didampingi PPL Adrian membuat laporan polisi di Polsek Lima Puluh, Senin (21/2/22).
Ironisnya, sejak diserahterimakan dari Dinas Pertanian Batubara kepada Gapoktan Tunas Muda Air Hitam yang menurut surat pada akhir tahun 2020, hingga saat ini kilang padi tersebut tidak pernah diperasikan, hanya ada beberapa kali dilakukan ujicoba.
“Saat pengajuan pembuatan kilang padi, tidak kita sertakan pelatihan. Namun setelah mesin selesai dipasang telah diajukan proposal pelatihan kepada Kadis Pertanian Kabupaten Batubara. Namun sampai saat ini belum ada realisasi pelatihannya,” ungkap Ketua Gapoktan. (Solong)