BELAWAN, TOPKOTA.co – Meluapnya kembali air pasang laut (Pasang Rob) di enam kelurahaan yang ada di Belawan dan Labuhan Deli membuat masyarak menjadi resah, Kamis (4/6).
Diduga penyebab tidak ada hentinya pasang rob tersebut dikarenakan tidak adanya lagi resapan air akibat kawasan hutan mangrov dan tempat kolam-kolam penampung air ditutup dan dijadikan daratan oleh pengusaha-pengusaha.
Seperti halnya kolam resapan air di jalan Pelabuhan Raya yang ditutup untuk dijadikan jalan, dan belum lagi di Gabion kelurahan Bagan Deli dijadikan tempat penumpukan pasir laut sisa dari timbunan reklamasi milik PT. Pelindo I yang dulunya tempat tersebut menjadi resapan air apabila terjadi pasang air laut.
Kepentingan pengusaha yang meraup keuntungan di Belawan merupakan lahan yang berpotensi bagi pengusaha-pengusaha yang seakan tak peduli dengan derita masyarakat di Belawan. Seperti tampak jelas di Simpang Kampung Salam, saat sekarang ini lahan resapan air telah ditimbun untuk lahan depo kontainer.
Wati salah satu warga Kelurahaan Bagan Deli merasa sangat kebingunga apabila terjadi air laut pasang karena air masuk ke rumahnya, padahal selama ini kediamannya tidak pernah terendam banjir. “Dulu rumah kami tak pernah masuk air walau kayak manapun air laut pasang, sekarang pasang sikit aja air sudah masuk ke rumah,” ujarnya kepada media ini dengan rawut wajah yang nampak kesal dan tak tahu mau mengadu kemana.
Menurut Ketua DPW Walantara (Wahana Lingkungan Alam Nusantara) Sumut Thomson Hutahean SH berharap kepada Pejabat Pemerintah Pusat, agar turut campur tangan untuk mengatasi air pasang laut ini, karena Pemerintah daerah dinilai tidak mampu mengatasinya. Beliau juga meminta ke pada pengusaha-pengusaha yang telah menimbun tempat resapan air agar bertanggung jawab akibat dampak yang dialami masyarakat Belawan.
“Jangan biarkan masyarakat di Belawan terus sengsara akibat air pasang laut yang menganggu aktivitas masyarakat di Belawan, jangan beri perizinan penimbunan lahan resapan air di Belawan demi menyelamatkan masyarakat dari bencana banjir rob,” Pinta Pemerhati Lingkungan dan Pembangunan di Belawan ini, Kamis (04/05).
Pantauan wartawan, kondisi banjir pasang air laut (Rob) di kawasan Belawan kian tinggi merambah ke badan jalan, dan sudah berlangsung sejak bulan puasa kemarin. Selain itu tampak sebagian besar pemukiman warga di enam Kelurahan di Kecamatan Medan Belawan Kelurahan Labuhan Deli Lingkungan 7 dan Kampung Nelayan Medan sudah terendam selama 4 hari dengan setinggi selutut orang dewasa.
Banjir rob hadir hampir setiap hari ini dimulai pukul 11.00 WIB hingga surut sekitar pukul 16.00 WIB, meski hanya beberapa jam lamanya, akan tetapi sempat merendam rumah sembari meninggalkan sampah dan kotoran lumpur, bahkan membuat kondisi badan jalan cepat rusak terkena air. (Ndy/Dhessy)